
Sering sih kita merasakan jatuh cinta pada seseorang, tetapi ga mampu mengungkapkan kepada yang kita cintai ini. Alasannya
juga beragam; mungkin takut merusak hubungan yang sudah baik, kurang
dekat, atau doi yang jelas menunjukkan ketidaktertarikan.
Alhasil kita
hanya mampu mengamati dari kejauhan sambil berseru dalam hati apa yang
kita rasakan. Berharap seruan hati kita sampai pada mereka.
Hal
ini ga berarti orang yang kita cintai ga tahu menahu soal perasaan kita.
Beberapa dari kita bahkan memperlihatkan dengan jelas, terang (dan
tanpa sengaja) bahwa kita ada rasa. Kalau memang kita benar ada perasaan
yang tulus kupikir sudah menjadi biasa kalau perasaan kita tertampang
jelas pada perlakuan kita padanya, perkataan kita padanya.
Tapi
kenapa mereka tidak merespon ya? Atau responnya mungkin menjauh,
canggung. Ada juga yang mungkin membalas ramah karena pikirnya kita
memperlakukan mereka sebagai teman yang sangat baik. Ah, friendzone.
At least
kita masih bisa membisikkan dalam doa kita pada orang yang kita sukai
atau cintai: ini aku di sini, menyimpan hatiku untukmu. Aku punya
segudang cinta yang aku harap bisa membuatmu bahagia.
Di dunia
ini, terkadang manusia tidak menyadari kalau ada insan yang punya
kapasitas mencintai yang demikian tulus, dalam dan besarnya. Kadang kita
melewatkan sosok tersebut dalam hidup kita.
Pahit, sih, rasanya. Kita cuma ingin tahu apa sih yang mereka rasakan twntang kita.
Sulit juga hidup dalam cinta yang diam ini.
Pahit, sih, rasanya. Kita cuma ingin tahu apa sih yang mereka rasakan twntang kita.
Sulit juga hidup dalam cinta yang diam ini.
No comments:
Post a Comment