
Sebab bukan indahnya sang mawar
Tetapi tajam durinya lah
Yang menusuk
Yang menyakitkan
Yang memedihkan
Bukankah seharusnya setangkai mawar itu
Memberi harum wangi
Dan pandangan yang sedap dilihat?
Tak bisa hanya kau dapat mawar yang indah tanpa duri
Cabut saja mahkota sang mawar dari si tangkai
Mati layu kan, ia?
Tetapi, baiknya seorang tukang bunga
Diambilnya setangkai mawar itu
Dirawatnya, disiramnya, dipupuknya
Sembari menikmati pedihnya deduri tajam itu
Ia potong duri-duri itu
Satu per satu, dipotongnya
Hingga hanya tersisa sang mawar
Yang bisa digenggam tangkainya
Dan dinikmati indahnya, wanginya
Tanpa kepedihan lagi
Maukah engkau
Menjadi tukang bunga
Bagiku, mawar yang penuh duri ini?
(v.l.)
No comments:
Post a Comment